Ini Tradisi Bangunkan Sahur di Masa Rasulullah
6/11/2017"Rasulullah juga menganggap penting sahur sebagai saat-saat yang penuh berkah selama Ramadhan. Dalam sebuah hadis riwayat Ahmad, Rasulullah mengimbau umatnya ketika Ramadhan, Bersahurlah, sesungguhnya dalam sahur itu penuh dengan barakah.
Sahur merupakan santap hidangan sebelum jatuh
waktu Subuh sebagai persiapan menjalani puasa seharian. Orang Arab pada
umumnya memakan roti, daging, atau kurma.
Rasulullah
menyarankan umat Islam agar mencukupi sajian sahur sehingga kuat untuk
menjalani puasa: Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian
meninggalkannya, walaupun hanya meneguk setengah air.
Dalam
masa kini, bangsa Arab tidak jauh berbeda dengan bangsa Indonesia
terkait tradisi membangunkan orang-orang untuk sahur. Seperti disebutkan
dalam Ensiklopedia Peradaban Islam Makkah, penduduk kota tersebut
memiliki kelompok-kelompok yang bertugas membangunkan orang-orang untuk
sahur.
Caranya dengan keliling kampung-kampung dan membawa
lentara khas Arab (fanus) serta menabuh gendang (duf al-bazah) secara
berirama. Mereka juga kerap meneriakkan yel-yel untuk menyemarakkan
suasana.
Akan halnya zaman Rasulullah, upaya membangunkan warga
Muslim untuk menunaikan sahur lebih terpusat. Dalam arti, suara azan
digunakan sebagai tanda dimulainya waktu bersahur. Rasulullah SAW
memerintahkan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan sebagai tanda
waktu santap sahur.
Adapun Abdullah bin Ummi Maktum ditugaskan
oleh beliau SAW untuk azan sebagai tanda masuknya waktu Subuh atau
usainya sahur. Sesungguhnya Bilal azan pada waktu malam, maka makan dan
minumlah kalian sampai terdengar azan Ibnu Ummi Maktum, demikian sabda
Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Bukhari.
http://www.republika.co.id/
0 komentar