Hadis-hadis Lemah dan Palsu Seputar Sya'ban?

6/02/2017

vivatranews2

"BULAN Syaban adalah bulan ke-8 dari penanggalan hijriyah dan terletak sebelum bulan Ramadan. Dalam beberapa hadis penjelasan tentang keutamaan bulan ini.
Namun, sangat disayangkan banyak hadis lemah dan palsu yang tersebar di kalangan masyarakat. Di antara hadis-hadis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hadis yang berisi sebuah doa, "Allahumma Barik lana fi rajaba wa Syabana wa balilghna Ramadan" sebutan "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikanlah umur kita ke bulan Ramadhan."
Hadis ini lemah, lihat Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi; Mizan Al-Itidal karya Adz-Zahabi; Majma Az-Zawaid karya Al-Haitsami; Dhaif Al-Jami karya Syaikh Al-Albani, hadits 4395.
Cacat dalam hadis ini ada pada perawi yang disebut Zaidah bin Abi Ar-Ruqad. Berikut pendapat ulama berkenaan dengan perawi ini:
Abu Hatim mengatakan, "Perawi ini meriwayatkan dari Ziyad An-Numairi beberapa hadis marfu namun statusnya hadis munkar. Kami tidak mengetahui hadis yang diriwayatkannya ini berasal dari dirinya sendiri atau pun dari Ziyad."
Al-Bukhari menilai, "Ia termasuk kategori perawi yang memberitakan hadis munkar."
Abu Dawud menuturkan, "Saya tidak mengetahui hadis-hadis yang pernah diriwayatkannya."
An-Nasai menjelaskan, "Saya tidak mengetahui identitasnya."
Adz-Dzahabi dalam kitab Diwan Adh-dhuafa mengungkapkan, "Hadis yang diriwayatkannya tidak bisa dijadikan hujjah atau dalil."
Ibnu Hajar menuturkan, "Ia termasuk kategori perawi yang meriwayatkan hadis munkar."
2. Hadis yang berbunyi, "Keutamaan Bulan Rajab di atas semua bulan keutamaan Alquran di atas semua perkataan, keutamaan bulan Syaban di atas semua bulan keutamaanku di atas semua Nabi, dan keutamaan bulan Ramadan di atas semua bulan keutamaan Allah di atas semua Hamba. "
Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadits ini maudhu (palsu) dalam kitabnya. Lihat juga dalam Kasyf Al-Khafa karya Imam Ajluni, Al-Mashnu Fi Marifah Al-Hadits Al-Maudhu karya Ali bin Sultan Al-Qari.
3. Hadis yang berbunyi, "Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan ramadhan adalah bulan umatku." Kata lain, "Syaban adalah bulanku dan bulan Ramadan adalah bulan Allah, Syaban adalah bulan terbit diri, dan Ramadan adalah bulan keputusan dosa."
Status hadis ini dhaif (lemah) bahkan ada yang menarik maudhu (palsu). Lihat Kasyf Al-Khafa karya Imam Ajluni, Silsilah Ahadits Adh-Dhaifah karya Syaikh Al-Albani, Al-Fawaid Al-Majmuah karya Asy Syaukani.
4. Hadis tentang pengkhususan siang di bulan bulan Syaban dan salat pada malam hal, "Kalau datang malam pertengahan bulan Syaban maka dirikanlah malamnya dengan salat dan puasalah pada siang hari."
Status hadis ini maudhu (palsu). Lihat Al-Ilal Al-Mutanahiyah jilid 2 hal. 562 karya Ibnul Jauzi, terbitan Dar Kutub Al-Ilmiyah tahun 1403 H; Mishbah Az-Zujajah jilid 2 hal. 10 karya Al-Kinani, terbitan Darul Arabiyah tahun 1403 H; Al-Fawa'id Al-Majmuah hal. 51 karya Asy-Syaukani, Tuhfah Al-Ahwadzi jilid 3 hal 366 karya Al-Mubarakfuri, terbitan Darul Kutub Al Ilmiyah; Silsilah Al-Ahadits Adh-Dhaifah karya Al-Albani, hadits no. 2132.
5. Hadis yang berbunyi, "Ada lima malam di mana doa tidak ditolak: malam pertama bulan rajab, malam bulan bulan Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha."
Hadis ini maudhu (palsu). Lihat Silsilah Al-Ahadits Adh-Dhaifah karya Al-Albani, hadis no. 1452.
6. Hadis yang menyebutkan, "Wahai Ali, barang siapa yang salat rakaat pada malam pertengahan bulan Syaban dengan membaca surat Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlash) seribu kali, maka Allah akan mengabulkan permintaannya pada malam itu."
Hadis ini maudhu (palsu). Lihat Al-Manar Al-Munif karya Abu Abdillah Muhammad Al-Hanbali, terbitan Darul Mathbuat Al-Islamiyah tahun 1403 H; Kasyf Al-Khafa jilid 2 hal. 566 karya Imam Ajluni, terbitan Ar-Risalah tahun 1405 H, Al-Fawa'id Al-Majmuah hal. 50 karya Asy-Syaukani; Naqd Al-Manqul jilid 1 hal. 85, karya Zari terbitan Darul Qadiri 1411 H.
7. Hadits yang berbunyi, "Barangsiapa yang membaca Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlash) sebanyak seribu kali pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Allah akan mengutus apa yang kabar selamat datang.
Hadis ini maudhu (palsu). Lihat Lisan Al-Mizan jilid 5 hal. 271 karya Ibnu Hajar, terbitan Yayasan Al-Alami, terbitan tahun 1405 H; Al-Manar Al-Munif karya Abu Abdillah Muhammad Al-Hanbali, terbitan Darul Mathbuat Al-Islamiyah tahun 1403 H; Naqd Al-Manqul jilid 1 hal. 85 karya Zari, terbitan Darul Qadiri tahun 1411 H.
8. Hadis yang menyebutkan, "Barangsiapa yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam pertengahan bulan Syaban dengan beribadah kepada Allah, maka hati tidak akan mati pada saat hati manusia sudah mati."
Hadis ini maudhu (palsu). Lihat Mizan Al-Itidal karya Adz-Dzhabi; Al-Ishabah karya Ibnu Hajar; Dan Al-Ilal Al-Mutanahiyah karya Ibnul Jauzi. [Fimadani]
syaban.vivatranews2

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

pesan di sini ...

Nama

Email *

Pesan *

Kata mutiara

Allah Masih Memberiku Waktu " Hari ini aku masih terbangun karena Allah masih memberiku waktu di dunia, memberiku waktu untuk hidup agar aku dapat menghapuskan dosa-dosaku dengan melakukan kebaikan"