"Kisah tentang orang-orang yang beriman dan bertakwa selalu menjadi
pelajaran hingga kapan pun. Salah satunya kisah paman Nabi Muhammad SAW,
Abbas bin Abdul Muththalib yang keberadaannya banyak bermanfaat bagi
banyak orang.
Abbas adalah saudara kandung ayah Rasulullah SAW.
Ia termasuk salah seorang tokoh sahabat yang ikut mengibarkan panji
Islam. Sepak terjangnya dicatat sejarah dengan tinta emas dalam Baiat
Aqabah Kubra.
Ia adalah salah seorang yang paling akrab dan
paling dicintainya Rasulullah SAW. Beliau senantiasa berkata, "Abbas
adalah saudara kandung ayahku. Barang siapa yang menyakiti Abbas sama
dengan menyakitiku."
Semasa kenabian Rasulullah, Abbas selalu
menemani dan membantu. Ia banyak berperan dalam mengurus kemakmuran
Masjidil Haram dan melayani minuman para jamaah haji. Mungkin karena
perbuatan-perbuatan mulianya, maka Allah tak ragu untuk mengabulkan
doa-doanya.
Pada suatu hari dalam pemerintahan Khalifah Umar,
terjadi paceklik hebat dan kemarau ganas. Orang-orang berdatangan kepada
Khalifah untuk mengadukan kesulitan dan kelaparan yang melanda
daerahnya masing-masing.
Umar menganjurkan kepada Muslimin yang
berkemampuan supaya mengulurkan tangan membantu saudara-saudaranya yang
ditimpa kekurangan dan kelaparan. Para penguasa di daerah diperintahkan
supaya mengirimkan kelebihan di daerahnya ke pusat.
Ka'ab
kemudian menemui Khalifah Umar seraya berkata, "Wahai Amirul Mukminin,
biasanya Bani Israel kalau menghadapi bencana semacam ini, mereka
meminta hujan dengan kelompok para nabi mereka."
Umar pun teringat Abbas. Ia berkata,"Ada paman Rasulullah dan saudara kandung ayahnya. Ia pimpinan Bani Hasyim."
Khalifah
Umar pun menemui Abbas dan menceritakan kesulitan besar yang dialami
umat akibat kemarau panjang dan paceklik itu. Ia naik mimbar bersama
dengan Abbas.
Umar berkata, "Ya Allah, kami menghadapkan diri
kepada-Mu bersama dengan paman Nabi kami dan saudara kandung ayahnya,
maka turunkanlah hujan-Mu dan janganlah kami sampai putus asa!"
Abbas lalu meneruskan, memulai doanya dengan puja dan puji kepada Allah SWT, ''Ya
Allah, Engkau yang mempunyai awan dan Engkau pula yang mempunyai air.
Sebarkanlah awan-Mu dan turunkanlah air-Mu kepada kami. Hidupkanlah
semua tumbuh-tumbuhan dan suburkanlah semua air susu.
Ya
Allah, Engkau tidak mungkin menurunkan bencana kecuali karena dosa dan
Engkau tidak akan mengangkat bencana kecuali karena tobat. Kini umat ini
sudah menghadapkan dirinya kepada-Mu, maka turunkanlah hujan kepada
kami..."
Ternyata doanya itu langsung diterima dan diijabah
Allah SWT. Hujan lebat tak lama turun dan tumbuh-tumbuhan tumbuh dengan
suburnya.
Orang-orang bersyukur kepada Allah dan mengucapkan selamat kepada Abbas, "Selamat kepadamu, wahai Saqil Haramain, yang mengurusi minuman orang di Makkah dan Madinah."
Semasa
hidupnya, Abbas berperan sebagai seorang penasihat dan juru runding.
Abbas RA wafat pada hari Jumat, 12 Rajab 32 H, dalam usia 82 tahun. Ia
dikebumikan di Baqi', Madinah.
0 komentar