"Palestina adalah negeri bersejarah. Peradaban
timbul tenggelam di negara yang kini dijajah oleh Zionis Israel
tersebut. Di antara kota yang kaya dengan sejarah di negara ini ialah
Alquds atau Yerussalem.
Kota bersejarah sepanjang peradaban
manusia. Kota ini memiliki riwayat panjang perebutan dari berbagai
entitas bangsa. Jerussalem pernah ditaklukkan oleh Babilonia, Romawi,
Persia, dan dalam masa yang cukup lama, menjadi saksi kegigihan tentara
Islam melepaskan cengekeraman tentara Salib di lokasi Masjid al-Aqsha
ini berada.
Di kota ini pula, peradaban Islam tumbuh subur.
Ini tampak dari situs-situs yang masih bertahan dan terancam
keberadaannya akibat rencana rakus Zionis Israel. Selain Masjid
al-Aqsha, Yerussalem juga masih menyimpan bangunan bersejarah lainnya,
antara lain:
Masjid Umar bin Khatab
Di tempat inilah Khalifah Umar bin Khatab RA
shalat setelah menaklukkan Yerusalem pada 638 M. Ia sempat ditawari
shalat di Gereja Makam Suci, tetapi ia menolak, khawatir gereja itu
kelak akan dianggap sebagai milik Islam. Masjid ini kembali dibangun
oleh putra dari Shalahudin al-Ayyubi, yakni Afdhal Ali pada 1193 Masehi.
Masjid yang berada tak jauh dari Masjid al-Aqsha ini, bukan bangunan
qubbah as-sahkhra (Dome of The Rock).
Khanqah Shalahudin
Di ruangan yang terletak di kawasan Muslim
Kota Tua Jerussalem, Shalahudin al-Ayyubi tinggal dan mengasingkan diri
untuk mendirikan shalat-shalat sunah atau menyendiri guna beribadah
kepada Allah SWT.
Shalahuddin adalah pendiri sekaligus
khalifah pertama Dinasti Ayyubiyah. Ia dikenal sebagai pemimpin ulung.
Ia sukses meraih kemenangan melawan tentara Salib. Selain dikenal
sebagai ahli strategi dan kehebatannya memimpin negara, ia adalah
seorang ahli ibadah. Rumah Imam al-Ghazali
Di tempat inilah, tokoh sufi terkemuka Abu
Hamid al-Ghazali tinggal selama berada di Yerussalem seusai mengembara
dari sejumlah negara, seperti Makkah, Madinah, dan Mesir. Lokasinya
berada di belakang Masjid al-Aqsha. Di sebuah ruangan, di bawah kubah
rumah itu, ia menulis karya fenomenal dan monumentalnya, yakni Ihya'
Ulum al-Din. Kitab ini menjadi sumbangsih berharga bagi dunia Islam,
hingga saat ini.
0 komentar