jawab Simeon. “Allah Yang Maha Besar dengan segala kemurahan-Nya telah
menghampirkan diriku kepada-Nya dan telah memperlihatkan wajah-Nya kepadaku.
Karunia yag dilimpahkan-Nya kepdaku melebihi segala kata-kata. Engkau telah
memberiku sebuah surat jaminan, terimalah kembali surat jaminan ini karena aku
tidak membutuhkannya lagi.”
Ketika Hasan terbangun, ia mendapatkan surat jaminan itu telah
berada di tangannya. “Ya Allah,” Hasan berseru, “aku menyadari bahwa segala
sesuatu yng Engkau lakukan adalah tanpa sebab kecuali karena kemurahan-Mu
semata. Siapa yang akan tersesat di pintu-Mu? Engkau telah mengizinkan
seseorang yang telah menyembah api tujuh puluh tahun lamanya untuk menghampiri-Mu,
semata-mata karena sebuah ucapan. Betapakah Engkau akan menolak seseorang yang
telah beriman selama tujuh puluh tahun?”Sumber: Kisah ini diambil dari Kitab “Tadzkiratul Auliya”, “Warisan Para Auliya (terjemah)” Karya Fariduddin Attar.
0 komentar