Dibalik Lafadz La ilaha Illalloh dan Sakaratul Maut
5/09/2017
Ustad Qomarudin seorang pensiunan RS. Islam Bagian Kerohanian Jakarta
melakukan Survey terhadap orang-orang mengalami sakaratul maut menjelang
kematiannya. Maklum pemirsa sekalian, Ustad Qomarudin ini salah satu
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya adalah membimbing seseorang untuk mengucapkan kalimat "LA ILAHA ILLALLOH" di saat sedang mengalami sakaratul maut.
Jika berbicara tentang kematian memang agak membuat kita berasa gimana
gitu. Namun Anda tidak perlu merasa demikian. InsyaAlloh tulisan
sederhana ini akan menjadi pengingat kematian Saya dan Anda yang
datangnya bisa kapan saja.
Hasi Survey Ustad Qomarudin terhadap 1000 orang yang telah mengalami kematian dan sakaratul maut.
Dari 1000 orang yang telah mengalami sakaratul maut hanya 7% saja yang mampu mengucapkan kalimat "LA ILAHA ILLALLOH", selebihnya tidak mampu atau hanya 70 orang dari 1000 orang yang mampu mengucapkan "LA ILAHA ILLALLOH".
Kemudian Ustad Komarudin ini bertanya kepada pihak keluarga yang 70
orang meninggal itu. Apa saja kegiatan sehari-hari almarhum/almarhumah
ini. Ternyata jawaban dari pihak keluarga rata-rata sama yaiu:
- Almarhum/almarhumah ini selalu menjaga sholatnya
- Selalu membaca Al-Quran
- Istiqomah dalam bersedekah meskipun hanya 5000 perhari
- Tidak memakan harta dengan cara yang batil
- Tidak memutus tali silahturahmi dengan siapapun
Kesimpulannya ternyata perkara mengucapkan kalimat LA ILLAHA ILLALLOH di saat Sakaratul Maut bukanlah perkara yang mudah dan sangat sedikit orang yang mampu melakukannya.
Demikianlah pendidikan islami yang dapat kami kabarkan, semoga survey
ini bermanfaat, Saya sekeluarga dan Anda termasuk ke dalam orang-orang
yang mendapatkan khusnul khotimah. Amiin Ya Robbal Alamin. Salam.
0 komentar