Saudariku, Jangan Kalian Meniru Wanita Jahiliyah Modern!
4/08/2017
SEORANG akhwat aktivis dakwah di akun Facebook-nya
mengeluhkan ada seorang laki-laki tak dikenal mengirim pesan singkat
berisi kata-kata yang kurang berkenan di hatinya ke nomor HP (handphone)
nya. Padahal, katanya, dia tidak pernah memberikan nomor HP sembarangan
kepada laki-laki. Jika akunnya dilihat, dia suka mengupdate akunnya
dengan tulisan dan foto-foto selain yang berkaitan dengan hal-hal yang
penting seperti dakwah dan ilmu, juga hal-hal yang remeh-temeh seperti aktivitas makan, makanan yang disukai dan jalan-jalan.
Seorang istri dari ustadz kaliber internasional juga mengeluhkan di status Facebook-nya
ada laki-laki yang mengomentari dengan kata-kata yang kurang berkenan
di hatinya. JIka dilihat, di akunnya dia suka dan sering mengupdate
statusnya dengan tulisan dan foto-foto aktivitas-aktivitas pribadi dan
keluarga seperti jalan-jalan dan rekreasi.
Seorang Muslimah yang berkarier sebagai guru dan sudah bersuami, di Facebook dan di BBM (Blackberry Message), bukan hanya suka mengupdate dengan foto-foto close up,
tulisan dan foto-foto tentang aktivitas pribadinya di rumah dan di
sekolah dan aktivitas keluarga, tapi juga bahkan dengan kata-kata manja
yang hanya pantas ditujukan kepada suaminya seperti kata-kata “I miss u all” dan “Kalau kangen sama aku ping aku di BBM, PIN ku….”.
Seorang Muslimah lain yang berkarier sebagai PNS dan juga sudah bersuami di akun Facebook-nya selain sering meng—update-nya dengan foto-foto close-up juga dengan kata-kata yang menggambarkan suasana rumah seperti yang lagi sepi dan suasana hatinya seperti merasa kesepian.
Dalam akun keempat wanita tersebut, setiap
teman mereka, tidak terbatas yang wanita saja, tapi juga yang laki-laki
bisa mengikuti dan mengomentari setiap status mereka. Dengan alasan
media sosial adalah dunia maya yang bebas, ada saja laki-laki yang
memang suka iseng atau yang lagi ingin iseng memberikan
komentar-komentar yang “nakal” seperti “Aku juga kangen” “Wah, bu guru
cantik sekali” dan “Mbak secantik bunga di samping mbak”.
Kita berbaik sangka, mereka adalah wanita-wanita yang beriman. Kita berbaik sangka, mereka tidak berniat caper dari laki-laki ajnaby
(asing yakni bukan suami dan muhrimnya). Yang menjadi masalah adalah,
berniat caper ataupun tidak, segala ekspresi wanita dalam bentuk tulisan
dan foto akan bisa menarik perhatian laki-laki untuk membaca tulisan,
melihat foto dan memberkan komentar termasuk yang “nakal”. Dengan
demikian, meskipun mereka tidak berniat caper, perbuatan mereka bisa
dikategorikan sebagai perilaku jahiliyah karena bisa menimbulkan fitnah.
Lain halnya dengan wanita-wanita jahiliyah
modern, yakni wanita-wanita kafir di masa kini. Mereka memang tidak
tahu dan tidak ingin tahu akan batas-batas dan tidak peduli akan akibat
dari pelanggaran batas. Karena kejahiliyahannya, mereka dengan sengaja
memposting apa saja untuk caper dari laki-laki.
Media sosial memang dunia maya, bukan
dunia nyata, dimana setiap orang bisa mengekspresikan diri dengan
sebebas-bebasnya. Dan memang yang ada di dalam media sosial sekadar foto
dan tulisan. Tapi meskipun begitu setiap kata dan gambar pasti ada
pengaruhnya dalam jiwa, hati dan pikiran siapa saja, baik pemilik akun
maupun teman-temannya. Bohong jika pemilik akun mengatakan tidak merasa
senang dan puas setelah setiap mengekspresikan diri di akunnya, apalagi
jika dikomentari dengan kata-kata yang menunjukkan perhatian. Siapa juga
bisa terkena penyakit jiwa berupa ketagihan, ingin selalu
mengekspresikan diri dan ingin selalu mendapatkan perhatian dari orang
lain, baik perempuan maupun laki-laki.
Ketagihan adalah satu dampak negatif media sosial. Satu dampak negatif lainnya yang lebih berat mudharatnya
adalah timbulnya fitnah pada diri pribadi, keluarga hingga negara. Satu
fitnah yang sudah kerap terjadi di jaman ini pada diri pribadi wanita
adalah pelecehan seksual mulai dari kata-kata melalui tulisan dan lisan
hingga “aksi nyata”. Di lingkup keluarga adalah rusaknya keharmonisan
antar anggota keluarga, antara suami dan istri, serta antara anak dan
orangtua. Di lingkup negara, termasuk di negara kita adalah dari tahun
ke tahun makin meningkat jumlah kasus perceraian.
Ajakan dan Harapan
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ
أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى
جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ
آَبَائِهِنَّ أَوْ آَبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ
أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ
أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُهُنََ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ
الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ
النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ
مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا
الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Artinya: Katakanlah kepada wanita
yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada
suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra
mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki
mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak
yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur [24]:31)
Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu
Wata’ala memberikan beberapa perintah dan larangan untuk ditaati
wanita-wanita beriman yang hidup pada masa diturunkannya ayat di atas,
pada masa kini hingga akhir jaman. Salah satu larangan Allah Subhanahu
Wata’ala adalah meniru perbuatan wanita-wanita jahiliyah di masa
Rasulullah saw, berupa memukulkan atau menghentakkan kaki di tanah
ketika berjalan agar diketahui gelang yang mereka pasang di pergelangan
kaki.
Para wanita jahiliyiah di masa itu
mempunyai kesukaan caper dari laki-laki. Cara-caranya belum secanggih,
semasif dan seinstan jaman ini. Cara-caranya masih sangat sederhana. Ada
beragama cara, salah satunya adalah dengan membunyikan suara
gemerincingan gelang di kaki mereka dengan menghentakkan kaki ketika
berjalan.
Wahai saudariku, kau adalah wanita
Mukminah. Isi akun-akunmu menunjukkan isi hati dan otak kalian,
kedangkalan atau kedalaman ilmu agamamu, tingkat kesholehanmu, kualitas
amal ibadahmu, bagus-buruknya akhlaqmu, serta tingkat ketaqwaanmu.
Luruskan niat dan tujuanmu dalam
menggunakannya karena Allah. Mulailah dengan nama Allah dengan ucapan
Basmalah ketika akan menggunakannya. Sertakan Allah ketika
menggunakannya. Pujilah Allah dan bersyukurlah kepada Allah dengan
ucapan Hamdalah setelah menggunakannya.. Itulah sebagian amaliyah yang
mesti kau lakukan agar kau tidak mengikuti langkah-langkah setan modern
berupa wanita-wanita jahiliyah yang hidup di masa modern ini yang suka
caper baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Agar kau bebas dari
segala penyakit hati seperti riya’ dan sum’ah. Agar kau mengisinya hanya
dengan hal-hal yang halal, yang tidak remeh-temeh, yang baik
dan bermanfaat bagi diri dan umat. Serta agar kau tidak mementingkan dan
memerlukan perhatian dari laki-laki ajnaby karena memang itu tidaklah
penting dan kau perlukan demi kebahagiaan sejati di dunia, terlebih di
akhirat.
Wahai saudaraku, lihat dan beri penilaian isi akun-akun istri, anak-anak dan saudari-saudarimu!
Jika terdapat hal-hal yang syubhat,
makruh, apalagi haram, nasehatilah mereka dengan baik-baik, dengan cara
dan kata-kata yang baik. Jangan biarkan mereka. Jika kau biarkan mereka,
maka rasakanlah juga pada dirimu sendiri akibatnya di dunia dan
akhirat.
Ingat dan amalkan ayat berikut;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Artinya: Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS: At-Tahrim [66]:6). Wallahu a’lam. [Sumber Tulisan: HIDAYATULLAH.com]
0 komentar